BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Ucapan Aluan

Selamat Datang, Welcome, आपका स्वागत है, 欢迎, ยินดีต้อนรับ,
ようこそ,
Benvenuti, Bienvenue, مرحبا بكم

Link

Assalamualaikum dan salam sejahtera buat pengunjung semua. sekiranya anda mahu mencari bahan berkaitan Bahasa Melayu boleh lah melayari blog Perkongsian Maklumat Bahasa Melayu

Untuk itu anda cuma Link ke Blog Perkongsian Maklumat Bahasa Melayu

Antara Yang terkandung di dalam blog itu adalah seperti:

1.Fonetik Fonologi
2.Morfologi
3.Sintaksis
4.Semantik

RENUNG-RENUNGKAN..

Hidup umpama roda...berputar tidak kira masa dan waktu..silih berganti.kadang-kadang apabila roda itu berada di atas, kita akan merasakan diri kita hebat, beruntung, bernasib baik, tetapi sebaliknya apabila roda itu berada di bawah kita akan berasa hidup kita amat teruk sekali, menyesal, menyerah kalah, marah untuk meneruskan kehidupan di atas muka bumi ini. maka kita seharusnya tabah dan perlu menunggu roda itu berpusing dan kemudiannya berada pada tahap yang lain pula..insyaalah...

Followers

Peta Online

Info

Kelemahan Analisis Sastra Struktural

-- Gunoto Saparie

MEMBACA sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan kegiatan apresiasi sastra secara langsung. Maksudnya adalah kegiatan memahami karya sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan kritis yang baik terhadap karya sastra tersebut. Sastra, atau kesusastraan, menurut Swingewood, merupakan suatu rekonstruksi dunia dilihat dari sudut pandang tertentu yang kemudian dimunculkan dalam produksi fiksional. Sastra merupakan ekspresi pengarang yang bersifat estetis, imajinatif, dan integratif dengan menggunakan medium bahasa untuk menyampaikan amanat tertentu.

Menurut Abrams, teori struktural adalah bentuk pendekatan yang obyektif karena pandangan atau pendekatan ini memandang karya sastra sebagai suatu yang mandiri. Ia harus dilihat sebagai obyek yang berdiri sendiri, yang memiliki dunia sendiri, oleh sebab itu kritik yang dilakukan atas suatu karya sastra merupakan kajian intrinsik semata. Teori struktural memandang teks sastra sebagai satu struktur dan antarunsurnya merupakan satu kesatuan yang utuh, terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait, yang membangun satu kesatuan yang lengkap dan bermakna.

Abrams menambahkan, bahwa suatu karya sastra menurut kaum strukturalisme merupakan suatu totalitas yang dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya. Di suatu pihak struktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagiannya yang menjadi komponennya secara bersama-sama membentuk kebulatan yang indah.

Sependapat dengan hal itu, Teeuw mengungkapkan bahwa bagaimanapun analisis struktural merupakan tugas prioritas bagi seorang peneliti sastra sebelum dia melangkah kepada hal-hal lain. Cara kerja dari teori struktural adalah membongkar secara struktural unsur-unsur intrinsik, yaitu dengan mengungkapkan dan menguraikan unsur-unsur intrinsik.

Karya sastra dibentuk dari sejumlah unsur. Unsur-unsur itu dalam karya sastra terjalin secara erat satu dengan yang lainnya. Unsur yang dimaksud dalam hal ini adalah unsur intrinsik, yaitu tema, tokoh, alur, dan latar. Karena itu, karya sastra disebut sebagai sebuah bangunan yang berstuktur atau bersistem. Dengan demikian, setiap perubahan yang terjadi pada sebuah unsur akan mengakibatkan hubungan antarunsur berubah pula.

Kita tahu, strukturalisme adalah suatu metode analisis yang dikembangkan oleh banyak semiotisian berbasis model lingusitik Saussure. Strukturalis bertujuan untuk mendeskripsikan keseluruhan pengorganisasian sistem tanda sebagai "bahasa" seperti yang dilakukan Levy-Strauss dan mitos, keteraturan hubungan dan totemisme, Lacan dan alam bawah sadar, serta Barthes dan Greimas dengan grammar pada narasi. Mereka melakukan suatu pencarian untuk suatu struktur yang tersembunyi yang terletak di bawah permukaan yang tampak dari suatu fenomena.

Social semiotics kontemporer telah bergeser di bawah concern para strukturalis yang menemukan relasi internal dari bagian-bagian di antara apa yang terkandung dalam suatu sistem. Mereka melakukan eksplorasi penggunaan tanda-tanda dalam situasi tertentu. Teori semiotik modern suatu ketika disatukan dengan pendekatan Marxis yang diwarnai oleh aturan ideologi. Strukturalisme memiliki asumsi bahwa dalam suatu fenomena terdapat konstruksi tanda-tanda. Penelitian dengan strukturalisme mensyaratkan kemampuan memandang keterkaitan inner structure, agar mampu memberi makna yang tepat pada fenomena yang tengah menjadi studi. Dalam perkembangannya strukturalisme memasuki berbagai ranah dalam disiplin ilmu dan berbagai aspek kehidupan. Perkembangan langsung dari strukturalisme adalah fungsionalisme yang melihat relasi sistemis menjadi relasi fungsional.

A. Teeuw mengatakan, bahwa pendekatan struktur tidak lain merupakan gerakan otonomi karya sastra. Kendatipun aliran struktural ini berkembang pesat, Teeuw menilai, gerakan otonomi sastra ini memiliki dua kelemahan pokok yaitu, melepaskan karya sastra dari kerangka sejarah sastra, dan mengasingkan karya sastra dari lingkungan sosial budaya. Dalam otonomi karya sastra, yang menekankan kajian strukturalisme, potensi-potensi budaya diabaikan, bahkan boleh dikatakan ditolak. Hanya mementingkan struktur yaitu unsur-unsur pembangunan karya sastra seperti alur cerita, latar, penokohan, pengisahan serta gaya bahasa. Komponen karya sastra ini lebih populer diistilahkan sebagai unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik seperti terkait dengan sejarah, agama, filsafat psikologi, ekonomi, sosial dan budaya yang sering muncul dalam karya sastra, tidak pernah disentuh dalam setiap analisis. Semata-mata yang diperhatikan adalah teks sastra, sehingga hasil kajiannya agak terbatas dan kurang memberi penghargaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sastrasebagai cermin kehidupan masyarakat.

Analisis struktural yang menekankan otonomi teks sastra, menurut Teeuw, ternyata belum merupakan teori sastra. Bahkan tidak berdasarkan teori sastra yang tepat dan lengkap sehingga dapat membahayakan pengembangan teori sastra. Analisis berdasarkan konsep otonomi karya sastra juga menghilangkan konteksnya dan fungsinya. Akibatnya, karya sastra itu terasing dan akan kehilangan relevansi sosial budayanya.

Makna karya sastra (puisi, cerpen, novel) tidak hanya ditentukan oleh struktur itu sendiri, tetapi juga latar belakang pengarang, lingkungan sosial budaya, politik, ekonomi dan psikologis pengarangnya. Faktor-faktor ekstrinsik yang disebutkan tadi memberikan andil yang besar kepada pengarang untuk melahirkan karyanya. Mengingat sastra tidak bisa dilepaskan dengan realitas kehidupan masyarakat, maka faktor-faktor lingkungan, kebudayaan dan semangat zaman, tak bisa diabaikan. Dengan demikian, gerakan otonomi karya sastra sesungguhnya berarti menempatkan pada ruang yang terpencil. Dalam kaitan inilah pendekatan struktural kemudian digugat, karena ternyata bukannya tanpa tanpa kelemahan.

Sumber: Suara Karya, Sabtu, 6 November 2010
Pengenalan
Sastera rakyat dikatakan lahir pada zaman orang-orang melayu yang hidup dalam budaya ekologinya sendiri.Ianya mrupakan karya sastera masyarakat melayu lama yang disampaikaan dari mulut ke mulut melalui budaya lisan .Ianya juga diturunkan dari satu generasi ke satu generasi yang lain.Dapat dikatakan disini bahawa pada zaman dahulu masyarakat melaayu kebanyakannya tergolong dalam masyrakat Petani yang kebiasaannyaa selepas bekerja dan merasa kepenatan dan keletihan mereka akan bereht bagi menenangkan fikiran .Maka salah satu caranya ialah mendengar cerita.Dikalangan mereka muncul tukang-tukang cerita.Tukang-tukaang cerita ini dikatakan bersifat profesional kerana dalam dirinya berkumpul sejumlah cerita-cerita rakyat.Antara tukang-tukang cerita yang kita kenali adalah seperti Awang Batil di kedah, Mir Hassan daan juga seorang lagi iaitu Pawang Ana di Perak.Tidk lupa jugaa Tok Selampit di Kelantan dan Penglipur Lara di Pahang.Kebiasaanya ceritanya disampaikaan secara berlagu dan berirama dengan iringaan bunyian seperti Seruling, Rebana, Gong dan alatan yang lain.Sastera rakyat ini lahir atas dasar untuk hiburan dan juga unsur-unsur pelarian daripada masalah-masalah dan cabaran hidup buat sementara waktu .Tidak lupa juga turut mengandungi unsur pengajaran, didikan, kepada anggota masyarakat, mengandungi sindiran secaraa halus kepada golongan tertentu dan menggambarkan caraa hidup , corak pemikiran dan ketamadunan masyarakat melayu lama.Terdapat beberapa jenis cerita rakyat,Antaranya :


  • Cerita Asal Usul
  • Cerita Binatang
  • Cerita Mitos
  • Cerita Lagenda
  • Cerita Dongeng
  • Cerita Jenaka
  • Cerita Penglipur Lara


Cerita Binatang
Cerita Binatang dipercayai sebagai salah satu bentuk cerita yang tertua sama usianya dengan cerita asal usul.Cerita binatang merupakan hasil sastera lisan yang diwarisi daripada masyarakat manusia sejak zaman purbaa iaitu semasa manusia masih lagi hidup didalam gua.Pada maasaa itu ,maanusia belum lagi menguasai alam sekeliling mereka.Oleh itu mereka sering berhadapan dengan dunia Mergastua , maka dianggapnya bahawa binatang itu sebagai kejadian yang serupa dengan mereka.Cerita binatang ini menggunakaan binatang-binatang yang kebiasaannya dipelihara oleh manusia seperti Kucing,anjing atau binatang liar yang mendiami hutan-hutan  rimba seperti harimau, kancil, buaya dan binatang-binatang lain.


Binatang-binatang ini digambarkan mempunyai akal fikiran dan dapat bertutur  malah boleh berhujah seperti manusia.Cerita-cerita ini diciptakan untuk memberi naasihat, pengajaran, dan pendidikan kepada pendengar.Misalnya binatang kuat dan sombong dapat ditewaskan oleh binatang yang lemah dan kecil .Contoh cerita ialah “ Helang dengan Siput “, daan juga beberapa lagi cerita lain seperti  “ arnab dengan Kura-kura “. Terdapat juga cerita binatang yang mengisahkan kebijaksanaan atau kecerdikan sang kancil atau seperti yang terkumpul dalam “ Hikayat sang Kancil “.


Dalam masyarakat melayu , cerita binatang yang paling dikenali ialaah cerita sang kancil.Cerita sang kancil ini tersebaar dengan luasnya sehingga binatang itu dikaitkan dengan sifat cerdik dan licik pada manusia dikatakan seperti “ seperti akan kancil “ umpamanyaa.Satu cerita yang bersambung-sambung seperti kisah sang kancil dengan harimau atau buaya.Begitu juga dengan cerita atau kisah sang kancil dengan manusia.


Kebaikan –kebaikan Cerita binatang

1)      Memberi pengajaran kepada Manusia

Seperti mana yang kita tahu bahawa melalui cerita binatang ini , terdpat begitu banyak unsur-unsur pengajaran ataupun pendidikan yang terkandung dalam cerita tersebut.Kebiasaannya unsur pengajaran ini dapat diperoleh oleh masyarakat melalui perwatakan yang digerakkan oleh binatang yang bertindak seperti seolah-olah watak manusia yang boleh berkata-kata , berfikir dan boleh berhujah.Sebagai contoh dimana unsur-unsur pengajaran yang dapat kita perolehi adalah melalui cerita “ Sang Harimau dengan Burung Cawi “ (Aripin Said, 1996 : m/s 85-90 ).Berdasaarkan cerita ini antara pengajaran yang boleh kita dapat adalah janganlah mudah terpedaya dengan kata-kata orang yang tidak kita kenali.Berdasarkan cerita ini ,Burung Cawi telah diperdayakan oleh Sang Harimau .

Sang Harimau telah mengatakan kepada Burung Cawi  bahawa terdapat emas didalam lubang  batang keruing yang telah tumbang terbakar .apa yang didapati oleh Burung Cawi apabila memasuki lubang itu adalah kosong semata-mata iaitu tidak ada emas seperti mana yang diperkatakan oleh sang harimau .Burung Cawi sedar bahawa dirinya telah ditipu oleh sang harimau .Burung cawi sedar bahawa dirinya telah ditipu oleh sang harimau yang baru saja dia kenali .Akibatnya bulu badannya yang cantik  menjadi hitam akibat terkena cecair getah keruing.

Pengajaran kedua yang dapat diperoleh dari cerita ini adalah sikap tamak membawa padah.Dimana menggambarkan sikap tamak burung cawi yang ingin mendapatkan emas daripada dirampas oleh burung helang.Disebabkan ketamakannya itu,burung cawi tidak menghiraukan sang harimau yaang baru saja dikenalinya.burung cawi dengan tamaknya menurut kata sang harimau untuk memasuki lubang keruing itu.Akibat atau kesan daripada ketamakannya itu menyebabkan bulu badannya yang cantik itu terbakar dan rosak menjadi  warna hitam.Pengajarannya kepada manusia ialah janganlah kita bersikap tamak dan hanya mementingkan diri.


2)      Memberikan Hiburan Kepada Masyarakat

Kebaikan kedua yang dapat kita peroleh daripada cerita binatang ini adalah dapat mberikan hiburan kepada masyarakat.Cerita binatang ini dikatakan dapat memberi hiburan kepada masyarakat dimana binatang yang digambarkan itu seperti atau seolah-olah watak manusia yang boleh berfikir, berhujah, bertutur dan sebagainya.Kebiasaannya cerita binatang ini digemari oleh kanak-kanak pada masa itu kerana terdapat aspek kelucuan yang terkandung di dalam cerita tersebut.Lebih menarik lagi cerrita ini disampaikan oleh golongan tua ataupun datuk mereka apabila terdapat kelapangan masa.

Contoh atau bukti aspek kelucuannya itu dapat dilihat pada contoh cerita “ Semut Berperang dengan Gajah “ (Aripin Said, 1996 :m/s 110-113 ). Peristiwa yang lucunya adalah dimana seekor semut yang kecil dan tidak kuat boleh menewaskan seekor gajah yang besar dan kuat.hal ini membuatkan pembaca ketawa dan menggelengkaan kepala kerana berfikir bagaimana seekor semut yang kecil apat menewaskan seekor gajah yang besar.Di dalam cerita ini ,sekumpulan tentera semut telah memerangi sekumpulan besar gajah.peristiwa ini terjadi disebabkan sekumpulan gajah yang mencari makanan di kawasan tempat tinggal semut.Dengan tanpa disedari tempat semut berlindung itu dicerobohi oleh kumpulan gajah tersebut.Ramai semut-semut yang mati dipijak gajah.Haal ini mula menimbulkan kemarahan kepada semut.Satu pepertangan telah berlaku antara kedua-dua pihak.Semut yang kecil itu tidak dapat mengalahkan gajah yang besar dengan begitu saja.

Dengan itu terdapat beberapa angkatan semut yang memasuki ke dalam telinga gajah dan menyebabkan gajah meraung kesakitan dan kalah kepada tentera semut.Akhirnya gajah meminta maaf kepaada semut diatas perbuatannya selama ini.Aspek yang lucunya dapat dilihaat melalui peristiwa gajah meminta maaf kepada semut yang kecil dan perwatakannya seperti manusia iaitu boleh bertutur, berhujah dan sebagainya.



3)  Sebagai Sindiran Kepada Masyarakat

Cerita binatang juga banyak memberi kebaikan kepada masyarakat .Selain daripada memberi pengajaran dan juga hiburan , cerita binatang ini juga turut memberikan sindiran kepada masyarakat .Sindiran ini dapat membuatkan seseorang itu sedar akan kesalahannya ataupun kesilapannya itu.Tetapi sindiran ini tidak begitu terangan dibuat, tujuannya adalah untuk menjaga hati seseorang itu.Antara cerita binatang yang dapat memberikan sindiran adalah melaui cerita “ Sang Kancil Menjadi Hakim “ ( Aripin Said, 1996 : m/s 103-106 ).Dalam cerita ini dikatakan atau digambarkan watak manusia yang bodoh dan tidak berilmu.


Hal ini diperkatakan kerana manusia meminta bantuan binatang untuk menyelesaikan permasalahan sedangkan binatang iaitu sang kancil  tidak boleh bercakap seperti manusia.Terdapat dua orang petani yang bergaduh kerana padi.Seoraang daripadanya telah meminjam padi dari seorang lagi petani dan berjanji akan membayarnya pada bulan yang kedua.Setelah genap tempoh masa yang dijanjikan petani itu meminta seorang lagi petani menggantikan padi yang dipinjamkannya itu.


tetapi petani yang meminjam itu tidak mahu menggantikannya kerana dengan alasannya bahawa bulan masih lagi satu.Peristiwa dan jawapan yang diberikan itu menyebabkan mereka berduaa pergi berjumpa dengan sang kancil yang dikatakan seorang hakim di rimba.Mereka akhirnya menemui jalan penyelesaian dengan bantuan sang kancil Sang kancil telah menyuruh petani yang meminjam padi itu pergi ke arah kolam dan melihat ke dalamnya.Mereka melihat terdapat bulan di dalam kolam tersebut.maka sudah ada dua bulan iaitu satu diatas langit dan satu lagi di dalam kolam.Akhirnya petani itu terpaksa menggantikan padi yang dipinjamnya itu.Hal ini menunjukkan betapa bodohnya manusia pada masa itu sehinggakan meminta binatang yang menyelesaikan  permasalahannya.Dengan peristiwa ini dapatlah memberikan sindiran kepada masyarakat agar menuntut ilmu dan bukan hanya bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan permasalahan


4)       Dapat menerapkan nilai-nilai murni

Cerita binatang juga mempunyai kebaikan yang lain iaitu dapat memberi atau menerapkan nilai-nilai murni dalam diri masyarakat.Melalui cerita binatang ini sendiri dapat kita katakan bahawa terdapat begitu banyak nilai-nilai murni yang mampu diterapkan ke dalam jiwa masyrakat pada masa itu.nilai-nilai murni ini tidak dapat lari daridalam sesebuah cerita ataupun karya.Sebagai contoh melalui cerita binatang iaitu cerita “ Kambing dengan Buaya “ ( Aripin Said, 1996 : m/s 107-110). Melalui cerita ini  nilai yang dapat diperoleh ialah nilai bekerjasama,tolong-menolong dan muafakat.


Dalam cerita ini mengisahkan dimana sekumpulan kambing yang ingin menyeberangi sungai tetapi tidak dapat diseberanginya kerana di dalam sungai tersebut terdapat begitu banyak buaya yang sedang dalam kelaparan.Dengan kerjasama yaang dilakukan oleh sekumpulan kambing itu, maka kesemua kambing tersebut berjaaya menyeberangi sungai tersebut dengan selamat tanpa sebarang kecederaan .Usaha itu berjaya keranaa kesemua kambing tersebut memberikan kerjasama dan bersepakat dalam mengatur rancangan untuk menyeberangi sungai yang dipenuhi buaya yang sedang lapar daan sedang menunuggu mangsanya.Secara ringkasnya,cerita ini dapat memberikn kesedaran kepada penbaca dan juga maasyrakat bahawa kerjasama itu sangat penting dalam mengatasi masalah yang besar dan sukar diatasi oleh diri sendiri dimana memerlukan kerjasama dari orang lain.Nilai murni ini perlu diambil untuk dijadikan iktibar kepada pambaca dan juga masyarakat.

Begitu juga dengan cerita-cerita binatang yang lain yang mengandungi nilai-nilai murni di dalamnya.Misalnya cerita binatang seperti :


  • “ Katak membunuh Gergasi “
  • “ Arnab dengan kura-kura “
  • “ Helang dengan Siput “


Selain itu melalui cerita binatang ini juga menyuruh manusia supaya tidak bersikap angkuh dan  sombong dengan kelebihan yang mereka ada  dengan menindas mereka yang lemah dan tidak mempunyai taraf serta pangkat.Cerita ini juga menyuruh kita agar tidaak memandang rendah terhadap orang lain.Misalnya dalam cerita  perlumbaan “Arnab dengan Kura-kura “.Dalam cerita ini arnab merupakan binatang yang  pantas berlari berbanding binatang-binatang lain yang terdapat di dalam rimba pada masa tersebut.oleh sebab keangkuhan sang arnab ini,Satu perlumbaan telah diadakan oleh seluruh penghuni di dalam hutan tersebut.

perlumbaan tersebut adalah antara arnab dengan seekor kura-kura.Apabila sang arnab mendapat tahu bahawa lawannya adalah kura-kura,dia mentertawakannya kerana kura-kura yang lembap dan perlahan ingin berlumba dengannya.Arnab begitu angkuh dan sombong dengan kepantasannya sehinggakan dia menyuruh kura-kura jalan terlebih dahulu.Namun , walaupun kura-kura diberi jalan terlebih dahulu,arnab tetap dapat memintasnya.Arnab berasa bosan dan mengantuk kerana tiada saaingan dari kura-kura.Dia telah berteduh  dan tidur di bawah sepohon pokok.Dengan tidak sedar,kura-kura sedang menuju ke garisan penamat.Kura-kura dianggap pemenang kerana sampai terlebih dahulu.Arnab begitu kecewa dan menyesal atas perbuatannya yang memandang rendah terhadap kura-kura yang disangkanya lembap.

Dengaan itu dapatlah kita jaadikan pengajaran bahawa setiap manusia tidak patut memandang rendah terhadap kebolehan orang lain.Janganlah kita sekali-kali bersikap angkuh dan sombong dengan kekuatan dan kekuasaan kita kerana iainya akan memakan diri kita semula seperti mana di dalam cerita “ Arnab Dengan Kura-kura “.namun begitu terdapat banyak lagi pengajaran yang dapat kita jadikan sebgai iktibar dalam diri kita melalui cerita – cerita binatang yang lain.



Rumusan

Sebagai keseluruhannya,cerita binatang ini adalah cerita yang tergolong dalam cerita rakyat ataupun sastera rakyat.cerita binatang ini jugaa dikatakan  sastera yang berbentuk lisan kerana ianya disampaikan dalam bentuk penceritaan oleh golongan tua dari satu generasi ke satu generasi yang lain.Sebagai kesimpulanya , cerita binatang ini mengandungi kebikan-kebaikannya antaranya ialah Memberi pengajaran kepada manusia, memberi hiburan kepada masyarakat, memberi sindiran dan juga menerapkan nilai-nilai murni dalam diri setiap manusia

.Kesemua kebaikan ini adalah bertujuan untuk menyedarkan manusia dan membuatkan manusia  berfikir dalam melaksanakan sesuatu perkara.Cerita binatang ini juga dikatakan dapat mengajar manusia hidup dalam suasana aman dan damai tanpa sebarang perselisihan faham.Ianya juga mengajar manusia supaya tidak bercakap besar dan suka menindas golongan yang lemah.

Oleh yang demikian kesemua cerita binatang ini merupakan cerita yang dapat memberi iktibar kepada manusia dan memberikan kesedaran dalam diri manusia.namun walaubagaimanapun cerita binatang ini masih lagi wujud sehingga sekarang yaang berfungsi memberikan pendidikan dan juga nilai-nilai murni yang patut ada dalam diri seseorang itu.Sebagai kesimpulan akhir, cerita binatang mempunyaai kebaikan-kebikan yang dapat dijadikan contoh teladan kepada manusia

Selain itu dalam cerita binatang lain juga banyak memaparkan mesej pengajaran kepada masyarakat melayu.Antaranya adalah melalui cerita “ Hikayat  Bayan Budiman “ ,1993 : Balai Pustaka.Dalam cerita ini mengishkan burung bayan yang tidak mendengar kata ibunya yang menyuruhnya tidak berkawan dengan monyet, tetapi anaak burung bayan itu degil tanpa mendengar nasihat ibunya.Akibatnya anaak burung bayan itu dimakan oleh monyet yang pada ketika itu mahu menyembuhkan penyakit anaknya.Pengajaran ini dapat diterapkan kepada manusia itu sendiri.
Melalui cerita ini,pengarang mahu menyedarkan masyrakat bahawa patuh dan taat pada perintah ibu bapa dan mendengar nasihat ibu bapa.Jika kita melawan dan tidak mendengar kata ibu bapa maka kita akan merasa menyesal di kemudian hari kelak.Oleh itu kita janganlah bersikap seperti burung bayan yang tidak mendengar kata ibunya itu.Kesannya membawa kepada penyesalan semata-mata.Oleh yang demikian cerita binatang ini mempunyai pengajaran daripada peristiwa yang diceritakan oleh pengarang.

Begitu juga dengan cerita – cerita binatang yang lain yang mempunyai pengajaran yang lain.Misalnya, menyuruh manusia melakukan kebaikan,menyuruh manusia bekerjasama dalam melaksnakan sesuatu perkerjaan yang sukar dan rumit.,Menyuruh mnusia agar tidak bersifat sombong daan bercakap besar dengan memandang rendah terhadap kebolehan orang lain.

Memang benar dikaatakan bahawa cerita binatang adalah salah saty cerita yang menghiburkan hati manusia terutama hati kanak-kanak.Cerita bintn ini mampu memberikan hiburan dan membuatkan seseorang itu atau  masyarakat ketawa dengan apa yang dibacanya.Maka tidak hairanlah bahawa Salah satu kebaikan cerita binatang ini adalah sebagai hiburan pada masa yang lapang.Kebiasaannya mereka akan mendengar cerita-cerita ini melalui datuk nenek mereka ataupun orang-orang tua yang dikatakan mempunyai banyak cerita meaarik yang boleh menghiburkan hati pendengar apabila mendengarnya pada masa dahulu.


 Buktinya ialah cerita “ Arnab Dengan Kura-kura “.Dalam cerita ini menceritakan kisah dimana arnab yang begitu pantas berlari dapat ditewaskan oleh seekor kura-kura yang amat perlahan pergerakannya.unsur atau peristiwa ini membuatkan masyarakat tertawa.Hal ini kerana tidak masuk akal atau tidak dapat diterima oleh akal bahawa arnab yang begitu kuat dan pantas dapat dikalahkan oleh seekor kura-kura yang perlahan pergerakannya.Unsur inilah yang akan menghiburkan manusia dan dapat menggembirakan hati manusia.


Bibliografi

1)      Kajian Teks Sastera Stpm, Warnasari Sastera Melayu Tradisional Prosa/Puisi, 1998

2)      Mana Sikana “ Sastera Melayu Klasik “, Warisan Keemasan Ogos 2003


3)      Aripin Said “ Prosa Warisan “ Dewan Bahasa Dan Pustaka Kuala Lumpur 1996

4)       H.Mat Piah, Ismail Hamid, Siti Hawan Saleh, Abu Hassan Sham, Abdul Rahman Kaeh dan Jamlah Haji ahmad “Kesusasteraan melayu Tradisional, Dewan Bahasa Dan Pustaka


5)      Lian Yok Fang, 1991 “Sarjana Kesusasteraan Melayu Klasik. (Jilid 1 ) p[enerbit Erlangga

6)      Mat Jalil Hassan, 1998 “ Sastera Melayu Tradisional “ Majlis Peperiksaan malaysia

7)      Majlis Peperiksaan Malaysia, 2005 “ Mutiara Sastera Melayu

8)      H.Mat Piah, Ismail Hamid, Siti Hawan Saleh, Abu Hassan Sham, Abdul Rahman Kaeh dan Jamlah Haji ahmad, “ Kesusasteraan Melayu Tradisional

9)      Majlis Peperiksaan Malaysia, 1996 “Warna Sari Sastera Melayu Tradisional, Fajar Bakti.

10)  Hikayat Bayan Budiman 1993, Balai Pustaka.



Definisi Cerita Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita yang mengandungi dua aspek iaitu aspek humur ataupun laspek lucu. Cerita jenaka ini membawa kesan yang meggembirakan dan rasa geli hati kepada pembaca. Kebiasaannya unsur-unsur lucu dibawa melalui sifat watak-watak yang menbimbulkan rasa geli hati dan seterusnya membawa kepada kegembiraan dan terhibur. Terdapat beberapa kategori dalam cerita jenaka antaranya adalah:

a)      Bodoh Sial
Cerita yang tergolong dalam golongan bodoh sial ini adalah cerita pak kaduk
b)     Bodoh Pintar
Cerita yang tergolong dalam elemem bodoh pintar ini pula adalah cerita pak pandir
c)      Pintar
Sebagai contoh cerita Si Luncai dengan cerita Pak Belalang

Ciri-ciri Umum Cerita Jenaka

Struktur Cerita

Ceritanya berdasarkan peristiwa-peristiwa tertentu yang menyentuh watak-watak tertentu yang melucukan. Cerita-cerita ini dibahagikan kepada episod-episod tertentu. Setiap episod boleh berdiri sendiri dan setiap episod merupakan sebuah cerita. Perkembangan plot cerita tidak ada asal-usul watak , tiada unsur super natural, fantasi dan unsur dewa –dewi. Esudahan cerita terdapat dalam pelbagai situasi iaitu ada yang menyeronokkan dan ada yang menyedihkan.

Watak Perwatakan

Watak utama berpusat di kalangan rakyat biasa dan bawahan.nama watak melambangkan sifat-sifat watak. Sebagai contohnya:
a)      Watak bodoh sial – Pak kaduk
b)      Watak pintar bodoh – Pak Pandir
c)      Watak pintar – Pak Belalang / Si Luncai
Pewarnaan watak atau pelukisan watak dinyatakan dengan jelas dari segi fizikal seperti bentuk tubuh badan, cara berpakaian serta perlakuan. Terdapat juga watak dari kalangan istana yang peranannya tidak begitu penting dan tidak miliki sifat supernatural. Cerita dan pelukisan watak berpijak di bumi yang nyata iaitu sifat sebenar-benar manusia yang wujud di muka bumi ini.


Dari Segi Latar
Latar cerita berlaku di alam nyata iaitu dalam masyarakat manusia biasa. Suasana atau masyarakat terdiri daripada golongan masyarakat tani atau nelayan. Terdapat dalam beberapa buah cerita yang berlatarkan istana namun demikian latar istana tidak bercampur dengan alam fantasi.

Fungsi Cerita Jenaka.
Sebagai  alat hiburan
Cerita jenaka member hiburan kepada pendengar atau pembaca iaitu daari unsur lucu, geli hati dan akhirnya membawa orang ketawa. Unsur lucu pada sifat watak dan peristiwa lucu yang berlaku pada watak utama membawa kesan geli hati dan gembira.


Memberi pengajaraan dan pendidikan
Di sebalik lucu, jenaka dan gili hati, terselit unsur pengajaran dan pendidikan di dalam cerita tersebut. Antara unsur-unsur pengajaran yang terdapat dalam cerita jenaka yang popular adalah:

Jangan mengamalkan judi atau bertaruh kerana akan membawa kesusahan dan papa kedana. Contohnya dalam cerita Pak Kaduk.
Jangan percaya kepada ramalan nujum kerana kebanyakan nujum tidak benar, banyak tipu helah, dan muslihat. Contohnya cerita Pak Belalang.
Jangan mengamalkan sifat tamak dan haloba. Sifat ini merupakan amalan keji yang akan membawa kerugian. Contohnya cerita Lebai Malang

Berperanan sebagai alat kritikan sosial
Terdapat sindiran tajam yang ditujukan kepada golongan berkedudukan tinggi. Dimuliakan dalam masyarakat seperti golongan raja dan lebai. Misalnya cerita lebai Malang. Membicarakan kritikan terhadap ketidakadilan, kekejaman yang sering dilakukan golongan berkuasa iaitu golongan bawahan terhadap golongan bawahan.misalnya cerita Pak Kaduk.

Sebagai alat hiburan
Cerita jenaka berfungsi sebagai alat hiburan yang mana ia merupakan sebagai alat ‘pelarian’ atau escapism. Apabila pendengar mendengar cerita jenaka ia berupaya member ketenangan fikiran dan merehatkan setelah penat. Cerita jenaka menjadi alat sebagai menjelaskan gambaran masyarakat melayu yang hidup sederhana, memandang tinggi golongan lebai seperti dalam cerita lebai malang yang suka berjudi dan berlaga ayam.

Contoh cerita jenaka
Cermin
Ada sebuah cerita yang mengisahkan sepasang suami isteri yang baru saja berkahwin. Boleh dikatakan bahawa sepasang suami isteri ini ketinggalan zaman. Sepasang suami isteri ini hidup bahagia tanpa ada perbalahan ataupun pergaduhan antara mereka berdua. Walaupun begitu, suaminya berasa sangat sunyi kerana selalu duduk di rumah bersama-sama dengan isterinya. Pada suatu hari suami telah pergi ke luar untuk bersiar-siar. Banyak perubahan yang telah berlaku yang tidk pernah dilihat oleh suami sebelum ini. Hal ini kerana suami selalu sahaja duduk di dalam rumah sampaikan peredaran zaman pun tidak diketahuinya. Sepasang suami isteri ini boleh dikatakan orang yang tidak berilmu dan tidak boleh membezakan sesuatu benda atau objek. Setelah suami berjalan, suami berhenti di sebuah kedai cermin. Suami terkejut apabila dia berdiri di hadapan cermin itu. Dia mendapati ada seorang rakan di dalam cermin itu. Suami berkata-kata dengan orang di dalam cermin itu. Suami berasa gembira dengan keadaan itu dan berfikir untuk membawanya pulang ke rumah supaya dapat dijadikan teman semasa sunyi.
Setiap hari suami melihat cermin itu dan berbual. Sikap suami yang tidak seperti dulu mendatangkan curiga terhadap isterinya. Sebelum ini isterinya selalu ternampak suaminya memegang atau melihat sesuatu sambil ketawa dan berbual. Sekian lama, isterinya mula merasa bimbang akan sikap suaminya. Pada suatu hari apabila suaminya keluar, isterinya itu masuk ke dalam bilik dan menyelongkar bilik itu kemudiannya terjumpa dengan sebuah cermin. Isteri itu melihat ke dalam cermi tersebut. Isterinya terperanjat apabila terdapat seorang gadis di dalam cermin itu. Dia berasa sangat marah kerana suaminya selama ini ada perempuan lain. Sedangkan perempuan di dalam cermin itu adalah wajah dan imejnya sendiri. Isteri memarahi suami dan mengambil keputusan untuk bercerai.akhirnya sepasang suami isteri ini bercerai dan hidup dalam keadaan biasa,

Pengajaran.



1.                              1. Kita janganlah bersikap tidak mengambil tahu tentang perkembangan semasa.
2.      Kita seharusnya menuntut ilmu kerana ilmu itu adalah kunci dan penting untuk kit 
3.  Kita janganlah bersikap terburu-buru dalam membuat sesuatu keputusan yang belum tentu sahihnya sesuatu perkara itu


  Hari jadi ke-17
Pada suatu hari, seorang anak bertanyakan kepada ibunya. Anak itu bertanyakan kepada ibunya bahawa boleh ataupun tidak dia buat pesta di rumah. Ibunya tanpa berfikir menjawab boleh dan setuju dengan permintaan anaknya itu. Selepas itu anak itu bertanyakan lagi boleh atau tidak dia mengajak ramai kawan-kawannya nanti datang ke pesta itu dan ibunya menjawab boleh malah ibunya sendiri yang akan menguruskan jemputan itu. Anak itu kemudiannya bertanyakan lagi sama ada boleh atau tidak dia berpakaian baju  bewarna pink. Ibunya menjawab boleh dan ibunya akan membelikan untuknya. Maka setelah beberapa hari tibalah hari jadinya yang ke-17 itu. Berpestalah dirumahnya , kawan-kawannya pun sudah ramai yang datang dan anaknya itu memakai baju barunya dan kembali bertanya kepada mamanya. Anak itu bertanyakan sama ada boleh atau tidak dia memakai lipstik. Mama memarahinya dan mengatakan tidak boleh. Walaupun sudah beberapa kali dia memujuk mamanya tetapi mamanya tetap mengatakan tidak boleh. Mamanya akhirnya menengking dan mengatakan bahawa anaknya itu adalah lelaki yang bernama Azwan.

Pengajaran
1.      Kita sebagai seorang ibu seharusnya tidak terlalu memanjakan anak-anak
2.      Kita juga sebagai seorang ibu perlu membentuk anak-anak kita supaya tidak tergolong dan terpengaruh dengan budaya pondan

Kerbau dengan Keldai
   Megisahkan seekor kerbau dengan keldai. Kerbau bekerja berat berbanding dengan keldai. Kerja harian kerbau hanyalah pergi ke sawah bersama tuannya untuk membajak sawah. Hari demi hari, kerbau merasaakan dirinya sangat letih. Kerbau cemburukan keldai kerana keldai tidak disuruh tuannya melakukan kerja yang berat dan keldai selalu dapat layanan yang istimewa dari segi makanan walaupun keldai hayan membuat kerja ringan sahaja. Kerbau berasa ingin menjadi seperti keldai yang selalu disayangi tuannya dan mendapat makanan istimewa. Pada suatu hari, kerbau bertanyakan kepada keldai bagaimana dia ingin merasa hidup seperti keldai. Keldai akhirnya membuat keputusan iaitu menyuruh kerbau berpura-pura sakit. Pada keesokan harinya tuannya mahu pergi ke sawah dan mendapati kerbaunya sakit. Tuannya membawa keldai itu untuk menggantikan pekerjaan kerbau. Keldai berasa penat sekali. Hari demi hari, kerbau masih meneruskan tipu helahnya dengan berpura-pura sakit. Keldai pula hari demi hari yang terpaksa melakukan kerja-kerja kerbau itu. Keldai berasa menyesal dengan pemberian ideanya itu kepada kerbau. Akhirnya dia mendapat satu idea baru untuk mengenakan kerbau. Apabila pulang dari sawah, keldai itu memberitahu kepada kerbau bahawa sekiranya esok kerbau itu tidak sihat juga maka tuannya akan mengorbankannya kerana tidak boleh berbuat sebarang pekerjaan. Apabila mendengar cerita itu kerbau kerbau mula kembali sihat seperti biasa manakala keldai hanya duduk berehat dan mendapat layanan istimewa. Kerbau berasa menyesal kerana berpura sihat. Pada benarnya, tuannya itu tidak berniat pun untuk mengorbankannya. Kerbau sedar bahawa dia telah ditipu oleh keldai.

Pengajaran
1.      Kita janganlah mudah terpedaya dengan kata orang lain
2.      Kita seharusnya bersyukur dengan apa yang sudah kita perolehi
3.      Kita tidak seharusnya menganiayai rakan ataupun orang lain untuk kepentingan diri sendiri.

Burung dengan tuannya.
      Mengisahkan seorang yang bersikap pemarah dan panas baran dengan seekor burung. Pada suatu hari seorang pemuda berasa sangat marak kerana dia telah ditipu oleh seorang pemuda yang lain. Dia berasa tidak berpuas hati dan pulang ke rumah. Kemarahannya itu akhirnya diredakan oleh isterinya. Pada suatu hari seekor burung selalu datang melalui jendela biliknya. Burung itu selalu mentertawakan pemuda itu kerana sering ditipu. Pada suatu hari pemuda itu berkata pada isterinya bahawa dia ingin bersiar-siar. Setelah lama bersiar pemuda itu berasa sungguh letih lalu mengambil keputusan untuk pulang ke rumahnya. Apabila pulang sedang pemuda itu baring datang lagi burung itu dan mengatakan bahawa isterinya itu curang dengannya. Apabila mendengar cerita dari burung itu, pemuda tersebut berasa sangat marah lalu memanggil isterinya. Suaminya bertanyakan bahawa benar atau tidak dia berlaku curang. Isterinya  mengatakan tidak dan dari mana suaminya itu tahu sehinggakan dia menuduhnya curang. Lelaki itu mengatakan bahawa seekor burung telah memberitahunya. Apabila mendengar jawapan dari suaminya itu, dia tertawa terbahak-bahak. Perbuatannya itu mendatangkan marah dan akhirnya suaminya itu membunuh isterinya kerana beranggapan isterinya itu mentertawakannya disebabkan kebodohannya percaya kepada cakap burung.

      Pengajaran.
1.      Kita janganlah mudah mempercayai sesuatu perkara yang tidak kita ketahui benar ataupun tidak.
2.      Kita janganlah bersifat terlalu bodoh sehinggakan percaya kepada cakap binatang.
3.      Kita seharusnya tidak bersikap panas baran kerana sikap ini tidak boleh mengawal diri kita.
4.       
1.0  Kesimpulan

Sebagai kesimpulannya, cerita jenaka ini sangat menarik dan dapat memberi hiburan serta didikan kepada pendengar mahupun  pembaca. Cerita jenaka ini kebiasaannya menjadi alat untuk menghilangkan penat ataupun rasa tertekan kepada masyarakat. Jelas disini bahawa cerita jenaka ini sangat digemari oleh masyarakat zaman dahulu. Terdapat banyak contoh cerita jenaka seperti pak belalang, pak pandir, pak kaduk, si luncai dan sebagainya. Tidak dilupakan bahawa cerita jenaka mempunyai peranan dan fungsi untuk menyedarkan masayarakat melayu pada masa dahulu. Selain itu banyak unsur- unsur pengajaran dan didikan dalam cerita jenaka.
Punca Berlakunya Masalah Disiplin Pelajar.

1.Guru
Guru adalah seorang insan yang mempunyai tanggungjawab paling besar dalam mendidik anak bangsa menjadi seseorang yang berilmu. Dalam permasalahan tingkah laku ini, punca utama berlakunya masalah ini adalah disebabkan guru itu sendiri. Perkara ini berlaku apabila seseorang guru itu tidak mengambil tahu tentang latar diri setiap pelajarnya. Guru tidak memberi tumpuan kepada pelajarnya mengakibatkan pelajar berasa tidak diperlukan dan tidak dipedulikan, dengan itu pelajar akan bertindak untuk mencari jalan keluar seperti ponteng kelas, bergaduh dan sebagainya. Masalah ini juga boleh timbul sekiranya guru tidak bertindak tegas dalam mendisiplinkan pelajar. Guru yang tidak mementingkan disiplin turut menyumbang ke arah berlakunya masalah disiplin dalam kalangan pelajar. Sikap guru yang berat sebelah juga turut merupakan faktor berlakunya permasalahan ini. Pelajar yang diabaikan itu akan berasa dirinya tidak dihiraukan oleh guru maka pelajar akan membuat tidakannya sendiri yang menjurus ke arah permasalahan disiplin dan tingkah laku.

2. Pengaruh Rakan Sebaya.
Faktor kedua adalah pengaruh rakan sebaya. Rakan sebaya merupakan orang yang paling rapat dengan diri kita berbanding ibu bapa. Desakan dan dorongan daripada rakan yang bermasalah dalam tingkah laku turut membawa diri kita terus bergelombang dalam masalah disiplin. Kebiasaanya pelajar ini akan terikut-ikut jejak mahupun perangai rakannya. Sekiranya pelajar ini berkawan dengan pelajar yang bermasalah maka secara tidak langsung diri pelajar itu akan turut bermasalah. Sebagai contoh, Sekiranya seorang rakan pelajar itu suka ponteng kelas, maka sifat itu akan dibuat dan diikuti oleh pelajar yang lain. Hal ini berlaku kerana pelajar tersebut terpengaruh dengan rakannya. Begitu juga dengan rakan sebayaa yang merokok. Apabila seseorang pelajar itu didorong oleh rakannya untuk merokok sudah pasti pujuk rayu rakan sebaya itu berhasil dan akhirnya pelajar itu paasti merokok.

3. Persekitaran
Persekitaran juga merupakan faktor berlakunya masalah tingkah laku dan disiplin pelajar. Faktor persekitaran yang tidak selesa dan tidak tenang boleh mengganggu emosi pelajar. Keadaan yang terlalu bising dan suasana kelas yang tidak aman boleh mendatangkan rasaa tekanan dalam diri pelajar. Apabila seseorang pelajar itu berasa tertekan, maka ia akan cuba melepaskan tekanannya. Kebiasaannya pelajar yang tertekan akan berbuat sesuatu perkara yang negatif seperti memonteng kelas, membuli pelajar lain, memeras ugut pelajar dan sebagainya asalkan tekanan itu yang berlaku disebabkan persekitaran yang tidak kondusif  tadi dapat dilepaskan dan dapat memuaskan hati pelajar tersebut. Begitu juga sekiranya kelas itu berada dalam keadaa yang kotor, hal ini boleh mendatangkan rasa tidak selesa pelajar untuk belajar dan pelajar akan cuba mencari jalan lain dengan memonteng kelas dan duduk melepak di tempat-tempat yang meereka suka seperti pusat membeli belah.


4. Latar Belakang Pelajar
Aspek ini juga merupakan punca berlakunya masalah tingkah laku pelajar. Kebiasaannya pelajar yang bermasalah ini datangnya daripada keluarga yang bermasalah. Sekiranya sesebuah keluarga itu sering berlaku konflik maka secara tidak langsung masalah itu akan turut dirasai oleh pelajar tersebut. Pelajar akan memikirkan dan sentiasa merasai kehidupannya bukanlah seperti kehidupan oraang lain. Masalah ataau tekanan yang dihadapi itu akan dibawa ke dalam kelas.sekiranya pelajar tersebut tidak dapat mengawalnya maka berlakulah perkara-perkara di luar jangkaan seperti membuli, memonteng kelas, merokok dan sebagainya. Sekiranya dengan berbuat demikian  boleh mententeramkan jiwa pelajar itu, maka perbuatan itu akan dilakukan.

5. Self- Esteem
Perkara ini juga merupakan punca berlakunya masalah tingkah laku dalam kalangan pelajar. Sekiranya dalam diri seseorang pelajar itu mempunyai perasaan ingin merokok, memonteng kelas, maka perkara itu akan dilakukan. Hal ini kerana datangnya daripada kehendak diri seseorang pelajar itu. Perkara yang dilakukan itu tidak ada kena mengena dengan pengaruh rakan sebaya, persekitaran ataupun latar belakang. Semua yang dilakukan itu adalah kerana dorongan yang datang dalam diri pelajar itu sendiri.
                              

 APA ITU FORUM
Definisi Forum
Forum adalah  sebuah majlis perbincangan yang terbuka tentang sesuatu perkara atau persoalan. Khalayak dalam majlis itu mendengar apa yang diperkata oleh ahli panel dan slot soal jawab disediakan untuk para penonton bertanya dan bertukar-tukar pendapat. Forum dikawal oleh seorang moderator atau pemudahcara . moderator ini akan melicinkan perjalanan majlis. Prosiding sesebuiah forum dicatat atau dirakamkan oleh pencatat yang dilantik supaya hasil forum itu dapat didokumentarikan. Kebiasaanya dalam aktiviti berforum, hanya terdapat 3 hingga 4 sahaja ahli panel dan seorang moderator, tidak ada forum yang ahli panelnya lebih daripada empat atau lima. Seorang moderator itu adalah orang yang memainkan peranan paling penting semasa sesi berforum berlangsung.

Kita boleh lihat banyak forum yang dapat kita jadikan contoh daripada pe,lbagai sumber, antaranya melalui televisyen, seperti rancangan Forum Perdana, Al-kulliyah dan juga di radio-radio mahupun majlis-majlis forum. Forum juga merupakan satu bidang atau landasan untuk masyarakat berkongsi pandangan atau pendapat. Forum juga mempunyai fungsi atau tujuannya yang tersendiri. Walau bagaimanapun forum sangat berbeza dengan aspek-aspek lain seperti pidato, ucapan awam, temu ramah dan sebagainya. Secara keseluruhannya dapat kita definisikan bahawa forum ini perlu ada ahli panel dan seorang moderator iaitu sebagai pemudahcara.

Fungsi Forum
Forum juga mempunyai beberapa fungsi atau peranannya yang tertentu. Secara ringkasnya forum berfungsi untuk menyampaikan maklumat, bertukar-tukar pandangan atau pendapat, dapat mengukur tahap keintelektualan seseorang forumer dan jugaa dapat menyelesaikan masalah yang timbul.

Menyampaikan maklumat
Apabila sesuatu forum itu berlangsung ataupun dijalankan sama ada dalam televisyen mahupun dalam seminar, maka secara tidak langsung ianya dapat menyampaikaan maklumat kepada penonton mahupun pendengar. Maklumat yang disampaikan dalam forum ini biasanya adalah maklumat yang berkaitan dengan isu-isu semasa. Masyaarakat kita padaa hari ini sangat tidak gemar untuk membaca majalah, surat khabar atau segala apa bahan bacaan. Apabila seseorang itu tidak gemar membaca maka orang itu tidak tahu mengenai perkembangan semasa.

Tetapi apabila sesuatu forum dilangsungkan atau disiarkan maka secara tidak langsung topik yang ingin dibincangkan itu dapat disampaikan kepada penonton mahupun kepada pendengar. Maka jelas bahawa, forum ini merupakan satu landasan untuk masyarakat memperoleh maklumat, ataupun berbincang tentang sesuatu topic yang berkaitan dengan isu-isu semasa. Tidak rugi sekiranya masyarakat meluangkan masa dengan mendengar forum ataupun menonton forum kerana ianya dapat meningkatkan tahap pengetahuan masyarakat dan masyarakat akan prihatin dengan apa yang dibincangkan
.
Bertukar pandangan
Melalui landasan berforum, secara tidak langsung seseorang itu dapat bertukar-tukar maklumat. Bertukar-tukar maklumat disini bermaksud seseorang forumer dengan forumer yang lain dapat berkongsi maklumat. Seorang forumer itu berbeza pandangan dan berbeza daya fikirannya. Maka apabila seseorang itu terlibat dalam berforum maklumat yang ada itu dapat dikongsi dan diambil sebagai input baru. Bukan itu saja malah, pandangan-pandangan baru dapat dilahirkan ketika forum dijalankan atau dilaksanakan. Secara kesimpulannya, forum ini dapat menjadi landasan ataupun medan bagi masyarakat bertukar-tukar pandangan mahupun fikiran dan dapat dikongsi bersama tentang topik  ataupun input yang baru.

Mengukur Tahap Keintelektualan
Dalam berforum, sebenarnya banyak kelebihan dan fungsinya. Selain daripada bertukar maklumat dan berkongsi pandangan, ia juga dapat menjadi satu alat untuk mengukur tahap keintelektualan seseorang forumer itu. Memang kita sedia tahu bahawa kebiasaanya ahli forum ini terdiri daripada orang yang berpangkat, orang yang mempunyai ilmu, pengalaman dan pengetahuan yang luas tetapi sejauh mana kemampuan ataupun daya fikir seseorang forumer itu.sudah menjadi kebiasaan dalam berforum, tidak boleh lari daripada soalan. Soalan ini biasanya akan diajukan oleh moderator dan juga penonton ataupun kyalayak yang menyaksikan forum itu.
Dalam hal ini soalan yang diajukan itu berupa soalan spontan. Hal ini memerlukan daya fikir yang pantas dan cepat untuk menjawab pertanyaan itu. Sekiranya ahli panel itu tidak dapat menjwabnya maka kita dapat lihat tahap pemikiran ahli panel tersebut. Maka forum ini merupakan satu cara yang bagus kerana ianya mampu mengasah atau menguji sejauh mana tahap kemampuan seseorang ahli panel itu. Sepertimana yang kita lihat, kebanyakan ahli panel adalah dikalaangan mereka yang cukup ilmu, cukup pengalaman dan dapat menjawab sebarang soalan yang diajukan secara spontan.

 Dapat Menyelesaikan Permasalahan
Permasalahan ataupun isu yang hangat sering dijadikan topik dalam perbualan termasuklah dalam berforum. Memang sengaja isu-isu seperti ini ditimbulkan untuk bertujuan mencari jalan penyelesaiannya. Permasalahan ini akan diselesaikan oleh ahli panel. Ahli panel pula perlu mempunyai persediaan dan juga isi-isi dalam menyelesaikan permasalahan itu. Maka apabila dalam perbincangan setiap ahli panel pasti dapat menyelesaikan permasalahan itu dengan mengutarakan pendapat dan idea masing-masing. Walaubagaimanapun isu yang diberikan dan permasalahan yang ditimbulkan pada akhir forum akan dapat diatasi dengan berdasarkan sesuatu pegangan ataupun idea utama. Kerana setiap masalah pasti ada jalan penyelesaiannya. Bagi penonton pula, akan berasa puas hati dengan kata putus yang dicapai dan kata putus itulah merupakan jalan atau cara penyelesaian permasalahan yang timbul itu.

Kebaikan  Forum
Mengasah Bakat dan Perkukuhkan Pengucapan
Dalam forum terdapat kelebihanya. Walau bagaimanapun forum ini dapat dipecahkan kepada dua sama aada secara formal ataupun secara santai seperti berdiskusi. Forum juga turut member kelebihan kepada ahli panel juga kelebihan kepada para penonton mahupun masyarakat. Antara kelebihan ataupun kebaikan forum ialah dapat mengasah bakat atau perkukuhkan pengucapan ataupun cara menyampaikan ssesuatu perkara. Apabila kita ingin mahir dalam sesuatu bidang, maka perkara utama yang harus dibuat ialah dengan melatih diri kita berkali-kali sehinga diri kita benar-benar mahir dalam sesuatu bidang itu.

Begitu juga dengan forum, ada kebaikannya iaitu dapat mengasah dan perkukuhkan lagi caraa ahli panel menyampaikan maklumat dan juga pertuturan. Aspek ini termasuklah, cara ahli panel mengolah ayat atau percakapan, apabila sering berforum, maka cara pengolahan itu pasti berbeza kerana ahli panel dapat membuat perubahan baru ataupun corak yang baru dalam penyampaian forum. Begitu juga sekiranya kali pertama seseorang ahli panel itu berforum, pasti aka nada rasa gugup ataupun gementar, tetapi apabila dilakukan berulang kali perasaan sedemikian dapat diatasi dengan begitu mudah. Hal ini kerana ahli panel sentiasa perlu berhadapan dengan masyarakat.

 Dapat Menambah Ilmu Pengetahuan Masyarakat
Dapat menambahkan ilmu pengetahuan disini bermaksud penonton ataupun masyarakat akan memperoleh sesuatu maklumat yang baru. Hal ini kerana, dalam forum, banyak isu ataupun input yang boleh diperoleh dan dijadikan ilmu baru. Bukan sekadar dapat menambah ilmu sahaja, malah melalui forum ini juga dapat memberi pengajaran ataupun dapat dijadikan alat pembelajaran terutama bagi golongan pelajar. Dapat memberi pengajaran disini bermaksud apabila sesuatu topik atau isu itu dibincangkan sebagai contoh dadah  maka masyarakat itu dapat menjadikan pengajaran supaya jauhi dadah.

Keduanya ialah daapaat dijadikan alat pembelajaran. Maksudnya disini, pelajar dapat mempelajari sesuati daripada forum tersebut seperti mengendalikan forum, dan sebagainya. Faedah yang pelajar itu dapat ialah dia akan tahu bagaimana forum itu ingin dijalankan sekiranya dia diberikan tugas untuk menganjurkan forum ataupun menjadi dan terlibat dalam forum.  Maka hal ini tidak menjadi masalah bagi mereka yang pernah menyaksikan forum.

 Dapat Mewujudkan Komunikasi Berkesan.
Dalam forum, dapat kita wujudkan komunikasi berkesan sama ada sesama ahli panel mahupun ahli panel dengan masyarakat iaitu penonton atau pendengar.



Noordin Hassan
Noordin Hassan merupakan saterawan Negara yang terkenal dalam bidang drama. Ketokohan ia dapat dilihat daripada penghasilan skrip drama dan cereka untuk siaran radio dan televisyen. Beliau menerima Anugerah Sasterawan Negara pada 18 Disember 1993. Beliau dilahirkan pada 18 Januari 1929 di Jalan Hatin George Town, Pulau Pinang. Pengalaman hidupnya sendiri penuh dengan peristiwa-perisrtiwa dramatik. Noordin Hassan menjelaskan bahawa segala peristiwa yang menyelubungi suasana kelahirannya ke dunia amat dramatic sekali sehingga ibunya yang kesakitan untuk melahirkannya, bapanya dalam hujan lebat berbasikal untuk pulang terpaksa berpatah balik kerana lampu pada kereta berhias yang dipasangnya telah padam dan ini dilakukannya dalam hujan yang mencurah-curah. Beliau juga menghadapi risiko dipukul oleh orang Cina yang betul-betul marah akibat insiden itu yang menurut Noordin Hassan “Dalam Hujan Bapa Berpeluh”.
            Beliau memulakn persekolahan di Sekolah Melayu Perak Road. Pulau Pinang. Setelah itu melanjutkan pelajaran di Sekolah Inggeris Francis Light, Pulau Pinang. Setelah zaman kekalahan Jepun, beliau terus melanjutkan pelajaran di Penang Free School pada tahun 1945-1950 sehingga beliau memperoleh School Certificate. Pada tahun 1952, ia dihantar untuk mengikuti kursus perguruan di Teachers Training College di Kirkby College, United Kingdom untuk persiapan menjadi guru terlatih. Pada tahun 1962 pula, beliau terus melanjutkan pelajaran di Universiti London dalam bidang Pengajaran Bahasa Inggeris. Penglibatanya dalam bidan Kesusasteraan tertumpu dalam bidang drama.
            Apabila beliau kembali ke tanah air dan mengajar di sekolah Sultanah Asma, Alor Setar dan Kolej Sultan Abdul Hamid, Alor Setar dari tahun 1953 sehingga 1958, sumbangan konkritnya dalam bidang drama pun bermula dengan penbghasilan dua buah drama. Drama pertamanya berjudul “Tak Kunjuung Kembali”. Manakala sebuah lagi drama ditulis dengan judul “Surai Cambai” (1954). Kedua-duanya telah Berjaya dipentaskan oleh pelajar-pelajar Sekolah menengah Sultanah Asma, Alor Setar, Kedah.
Kegiatan Penulisan dan Pementasan Drama.
Kegiatan dalam penulisan dan pementasan drama menjadi lebih rancak dan hebat semasa beliau bertugas sebagai pensyarah di maktab-maktab perguruan tanah air seperti Pusat Latihan Harian (DTC) Alor Setar . dari tahun 1959 sehingga 1967, beliau menghasilkan tujuh buah karya lagi. Tiga daripadanya dihasilkan sebelum beliau berangkat ke Universiti London untuk mengikuti kursus pengajaran tarian. Panel Anugerah Sasterawan Negara mengatakan bahawa Noordin Hassan telah menghasilkan lima drama iaiitu “Pucuk Pisang, Bunga Tanjung (1964), “Mas Merah (1965). “Panji Semirang (1967) sekembalinya dari London, kesemuanya telah dijayakan pementasannya oleh guru-guru pelatih Pusat Latihan Harian Alor Setar.
            Semasa bertugas di Maktab Perguruan Sultan Idris Tanjung Malim Perak, dari tahun 1968 hingga 1975, beliau mempergiatkan dn mempertingkatkan usahanya sehingga terhasillah drama-drama yang terpenting dan bernilai tinggi yang dapat meletakkan dirinya sebagai pelopor teater moden di Malaysia. Hal ini terbukti daripada kejayaan menghasilkan teater awalnya yang berjudul “Bukan Lalang Ditiup Angin” yang dihasilkan pada tahun 1970. Teater ini ditulis sesudah tragedy 13 Mei 1969. Karya ini telah mengejutkan khalayak sandiwara dan drama konvesional tanah air daan member kesan pengaruh yang begitu besar. Pementasannya yang pertama di Tanjong Malim terpaksa berpindah pula ke Balai Budaya Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur untuk pementasannya kali kedua.
            Malahan pada tahun yang sama , drama tersebut dipentaskan sekali lagi di kompleks Budaya Negara Kuala Lumpur disiarkan oleh RTM. Selain itu turut diterbitkan dalam majalah Dewan Sastera . selama beliau berada di Tanjong Malim, beliau menghasilkan tiga buah drama yang berjudul “Mendengar Tupai Membaca Kitab (1971) . pada tahun 1972 pula beliau telah mengikuti kursus pengajian bahasa di Regional English Language Centre (RELC) di Singapura. Dengan kejayaan ini, selepas mengikuti kursus pengajian bahasa di RELC, Singapura, beliau semakin bersemangat untuk bekarya sehingga menghasilkan drama-drama “Tiang Seri Tegak Berlima” dan Pintu (1971).
Kejayaan terus meningkat pada tahun 1976 apabila ia bererkesempatan untuk mengikuti kursus drama dalam Pendidikan di Universiti Newcastle, England. Semasa berada disitu, beliau bukan sahaja menghabiskan masa dengan drama, tetapi jug menaakul untuk mencari dasar falsafah penciptaan drama yang lebih murni dan utuh. Atas dasar falsafah inilah ia diberi kepercayaan untuk menuliskan pantomin bagi musabaqah membaca Al-quran peringkat antarabangsa selama sepuluh tahun iaitu dari tahun 1976 sehingga 1985. Penulisan sepuluh tahun pantomin ini secara tidak sedar telah memberikan warna dan dasar falsafah penulisanya tadi kepada drama-drama ia yang terkemudian, yang diistilahkannya sebagai “Teater Fitrah”.
            Pada tahun 1976, beliau bertugas di Maktab Perguruan Persekutuan, Gelugor, Pulau Pinang. Pada tahun 1987 pula beliau mementaskan “Don’t Kill The Butterflies dan “The Journey”. Kedua-dua drama ini dijayakan oleh guru-guru pelatih Maktab Perguruan Persekutuan Gelugor.
Kejayaan
Pada tahun 1962, beliau telah menerima anugerah drama terbaik untuk karyanya “Hujan panas Di Bumi Melaka” dalam Pesta Kesenian Pulau Pinang. Dramanya “Bukan Lalang Ditiup Angin” menerima Hadiah Karya Sastera 1971.  Dalam Pestarama Drama Maktab-maktab Perguruan Peringkat Kebangsaan 1974 dramanya “Tiang Seri Tegak Berlima” meraih anugerah skrip dan pengarah terbaik. Manakala drama-drama “Anak Tanjung” dan “Peran” telah memenangi Hadiah Sastera Malaysia untuk tahun 1986/87 dan 1990/91. Lebih penting daripada itu ialah sumbangan-sumbangannya dalam bidang drama telah mendapat pengiktirafan, baik pada peringkat kebangsaan mahupun antarabangsa. Ini terbukti melalui anugerah lain yang diterimanya iaitu pingat Ahli Mangku Negara (AMN) tahun 1979, S.E.A. Write Award pada tahun 1987 dan anugerah Anak Tanjung oleh YB Dato’ Seri Anwar Ibrahim pada tahun 1992. Berdasarkan inilah beliau telah diperakukan untuk layak pula menerima Anugerah Sastera Negara iaitu anugerah tertinggi Kerajaaan Malaysia untuk bidang Kesusasteraan bagi tahun 1993.

Bakat Drama Noordin Hassan
Drama jelas sekali merupakan seni yang dibantu oleh kekayaaan seni-seni lain seperti seni bina, seni muzik, tarian, nyanyian, kostum dan sebagainya. Perbandingan boleh dibuat antara drama dengan seni bina. Apabila membincangkan sesuatu bangunan yang menunjukkan seni yng luar biasa, semestinya tidak dinamakan si pengatur bata atau si tukang cat. Hanya arkitek yang dianggap mustahak dalam penciptaan bangunan itu. Daripada sudut kepentingan peranan, dramatis sama dengan arkitek.
            Daya imaginasi visual diperlukan untuk mengkonsepkan daan menjelmakan drama di atas pentas. Noordin Hassan menunjukkan imaginasi visual ini baik dalam karya dramanya mahupun dalam pengarahannya sepanjang kerjaya kreatifnya. Daya imaginasi Noordin Hassan harus terdapat pada setiap dramatis yang serius. Jika tidak, drama yang dihasilkannya merupakan kerangka dan bukan drama. Dalam drama, salah satu penyertaan yang paling awal menyerikan sikap sedar kendiri itu ialah “Bukan Lalang Ditiup Angin” (1970) ciptaan Noordin Hassan. Drama itu menghidupkan kembali beberapa amalan dan imej tradisi yang hampir disingkirkan daripada pentas semasa seperti puisi lama, nyanyian boria, komedi bangsawan, tarian dan pengalaman impian. Lama sebelum tahun 1969, beliau kecewa dengan kemunculan drama realistik atau drama moden yang mempengaruhi oleh cara berdrama kebaratan. Ianya tetap mmegang zaman kanak-kanak yang indah mengenai permainan bangsawan dan juga boria.

Pemikiran Dan Falsafah Noordin Hassan.
Noordin Hassan tidak memilih drama absurd falsafah realism atau pemikiran Aristotle serta  persoalan kemasyarakatan semata-mata dalam membentuk falsafah dan juga persoalan drama/teaternya. Disinilah terletaknya keistimewaan Noordin Hassan yang secara komphrensif mengemukakan sesuatu yang berlandaska kepada Islam Melayu dan Timur, dan mengemukakan cirri-ciri dan nilai ke dalam drama serta teater melayu moden ciptaannya semasa drama lain dalam dekad-dekad tersebut cuba mencari sifat dan cirinya yang tersendiri.
Dalam pada itu, apabila menyedari dengan mendalam bahawa memperkatakan Melayu itu tidak mungkin sempurna tanpa memperkatakan nilai-nilai dalaman islam, maka Noordin Hassan yang terdidik di kampung dan di dalam persekitaran tradisi serta kemudiannya giat menambahkan ilmu pengetahuan semasa menuntut di maktab dan semasa mengajar sebagai guru, turut memperkatakan islam dengan cara dan pemikiran yang matang.
            Sesuatu yang menarik bagi beliau ialah ia bukan sahaja memikirkan nilai-nilai Islam yang bersifat luaran dan berbentuk dakwah dengan menggunakan slogan semata-mata tetapi juga dengan daya intelektualnya yang tinggi. Beliau Berjaya menimbulkan dan mnghidupkan aspek-aspek dalaman agama islam yang menjadi asas kepada pemikiran dan falsafah Melayu sepertimana yang terdapat di dalam ajaran tasawuf yang suci menjadi intipati pemikiran islam dan Melayu di alam Melayu sejak abad ke-13 atau lebih awal lagi.
            Beliau menulis drama moden tetapi drama hasil penulisannya tidak terputus dripada akar umbi budaya Melayu. Ini bukan sahaja jelas terdapat di dalam latar, nyanyian bentuk pengucapan dan plot tetapi yang lebih penting lagi adalah daripada aspek akliah yang merumuskan dunia pemikiran, falsafah, kepercayaan dan aqidah yang mewakili masyarakat islam dan melayu. Di dalam karya Noordin Hassan terdapat banyak alam. Ini jelas menuruti konsep alam di dalam agama-agama serta kepercayaan tradisi bangsa Melayu yang terbayang di dalam hikayat mahupun kitab. Alam merupakan satu hakikat realiti yang berlainan antara satu lapisan dengan lapisan yang lain. Walaupun berlapisan tetapi kesemua peringkat alam mini sentiasa berkaitan di antara satu dengan yang lain . alam kudus dan alam rendah berinteraksi dan masing-masing membuka kepada realiti yang berlainan apabila masa dan ruangnya berperanan di dalam kehidupan atau diri.
            Watak-watak yang  dikemukakan oleh Noordin juga bukan merupakan watak-watak biasa yang bersifat horizontal dan sekular sepenuhnya sepertimana yang biasa dikemukakan oleh tokoh drama tanah air. Secara keseluruhannya atau kesimpulannya, Noordin Hassan telah memberikan sumbangan yang sangat bermakna terhadap teater moden di Malaysia sejak tahun 1970. Sumbangan beliau telah menjangkau lebih dari dua dekad ini telah mewujudkan deretan karya yang bermutu serta memperlihatkan iltizam seorang insane teater yang prihatin lagi prolitik. Hal ini tidak hairanlah jika dikatakan teater Melayu moden menjadi lebih mantap dengan kehadiran drama-drama Noordin Hassan.

PENDEKATAN KOMSAS

1. Pendekatan Induktif
2. Pendekatan Deduktif
3. Pendekatan Elektik
4. Pendekatan Komunikatif
5. Pendekatan Dtruktural
6. Pendekatan Berfokus

PENGERTIAN FILOLOGI


* suatu pengetahuan tentang sastera yang luas iaitu yang merangkumi bidang kebahasaan, kesusasteraan, dan kebudayaan.

* Menurut teori barat cabang kebudayaan (cultural universal) dalam pengertian ada 7 bahagian


Etimologi

* Filologi berasal daripada kata yunani iaitu philos yang bermaksud cinta

Filologi sebgai istilah

*Dalam perkembangan yang mutakhir ,filologi memandang perbezaan yang ada dalam pelbagai manuskrip sebagai suatu ciptaan dan menitik beratkan kerjanya pada perbezaan tersebut

Tempat penyimpanan manuskrip

* Biasanya manuskrip disenaraikan dalam pelbagai catalog di perpustakaan dan muzium dan Negara tertentu.menurut perangkaan yang dibuat oleh mahayudin hj yahya dalam bukunya ,karya klasik melayu islam