- Menurut Kamus Dewan novel didefinisikan sebagai cerita dalam bentuk prosa, biasanya panjang dan kompleks yang berkaitan dengan pengalaman dan kelakuan sosial.
- Menurut Hashim Awang novel adalah prosa cerita yang panjang dan menceritakan kisah hidup manusia pada sesuatu tempat dan dalam suatu masa tertentu untuk menlahirkan satu persoalan kehidupan yang menarik.
- Contoh novel yang terkenal ialah Novel Siti Nurbaya.
- Menurut Hashim Awang Novel terbahagi kepada :
- Perlukisan dan perkembangan watak.
- Contoh :Rentong
- Menekankan penjiwaan watak
- Contoh : Hari-hari Terakhir Seorang Seniman
- Peristiwa-peristiwa menarik tetapi mungkin tidak berhubungan.
- Contoh : Puteri Gunung Tahan
- Penceritaan tentang adat resam satu-satu masyarakat pada satu masa dan tempat tertentu.
- Contoh : Cinta Gadis Rimba
- Penekanan kepada kedua-dua aspek sejarah dan adat resam
- Contoh : Panglima Awang
- Kisah kawasan-kawasan tertentu
- Contoh : Ranjau Sepanjang Jalan
- Cerita pendek (Kamus Dewan)
- Cerpen ialah bentukcereka pendek, yang membawakan satu persoalan bagi menghasilkan satu kesan tertentu yang indah. (Hashim Awang)
- Contoh : Cerpen Ngayau ciptaan Ali Majod.
- Sebuah cerita atau kisah berbentuk prosa
- Menonjolkan hanya satu kesan
- Mengisahkan dengan agak terperinci suatu perisiwa
- Cerpen memperlihatkan adanya unsur-unsur dramatik. Contohnya cerpen Segeluk Air tulisn Khadijah Hashim.
- Sejenis cereka yang berbentuk lakonan : ia selalunya dipentaskan.
- Perkataan ‘drama’ berasal daripada bahasa Yunani yang bermaksud ‘gerak’.
- Isu konflik
- Aksi fizikal atau mental
- Jangka waktu persembahan yang terbatas
- Komedi
- Tragedi
- Opera
- Pantomin
- Tragedi-Komedi
SASTERA BERTULIS BERBENTUK BUKAN CERITA
- Menurut Kamus Dewan esei bermaksud karangan prosa (yang biasanya lebih pendek daripada tesis atau disertasi) tentang sesuatu tajuk.
- Menurut Encyclopedia Britannica bermaksud satu karangan yang berpatutan panjangnya.
- Menurut Hashim Awang sajak adalah puisi baru yang bebas daripada peraturan-peraturan dalam pembentukan rangkap, baris, kata-kata dan rima. Sajak bersifat demikian untuk dapat mengucapkan fikiran penyair dalam cara yang lebih indah, segar dan bebas.
- Tidak mempunyai imbangan bunyi yang tetap
- Sajak tidak semestinya mengemukakan pertentangan bunyi atau rima akhir di hujung tiap-tiap baris ayat atau dimana-mana juga.
- Mempunyai rangkap, tetapi bilangan baris ayat pada serangkap tidaklah tetap.
- Mempunyai baris-baris ayat yang membangunkan rangkap.
- Mempunyai keharmonian atau penyesuaian yang baik antara isi dengan bahasa.
0 comments:
Post a Comment